Muladharma Cup 2025: Ajang Menumbuhkan Semangat Atletik dan Pelestarian Budaya Barongsai di Samarinda

RingkasanMedia.id, Samarinda – Semarak perayaan ulang tahun ke-10 Tahun Dragon and Lion Dance Vihara Muladharma tahun ini terasa istimewa. Pihak Dragon and Lion Dance Vihara menggelar sebuah ajang budaya dan olahraga yang penuh semangat, yakni Muladharma Cup 2025 1st Muladharma Internal Traditional Lion Dance Championship.

Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 4 Oktober 2025, bertempat di Lapangan Sekolah Budi Bakti, Jalan P.M. Noor No. 9, Sempaja, mulai pukul 15.00 WITA hingga selesai. Meski merupakan kompetisi internal, panitia membuka acara ini untuk umum secara gratis, sehingga masyarakat Samarinda dapat menyaksikan langsung keindahan, ketangkasan, dan makna mendalam dari seni barongsai tradisional.

Bacaan Lainnya

Ketua Panitia, Suryadi, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Muladharma Cup bukan sekadar bentuk perayaan ulang tahun, melainkan juga wujud nyata komitmen Dragon and Lion Dance Vihara Muladharma dalam membina generasi muda agar mampu menggabungkan nilai-nilai budaya dan semangat olahraga.

“Melalui kegiatan ini kami ingin mencetak atlet-atlet barongsai yang tidak hanya paham tradisi, tetapi juga berprestasi. Mereka bukan sekadar pelestari budaya, melainkan juga calon atlet resmi yang dapat berlaga di tingkat nasional, termasuk ajang Pekan Olahraga Nasional (PON),” ujar Suryadi saat ditemui di sela-sela persiapan acara.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan kompetisi internal pertama yang digelar oleh Dragon and Lion Dance Vihara Muladharma.Meskipun bersifat internal, semangat kompetitif dan sportivitas para peserta tetap tinggi. “Kami berangkat dari lingkungan kecil terlebih dahulu. Tapi semangatnya besar. Ke depan kami berharap bisa menyelenggarakan turnamen terbuka, baik untuk tingkat kota Samarinda maupun Kalimantan Timur, tergantung dukungan sponsor dan komunitas,” tambahnya.

Piagam dan medali serta uang pembinaan bagi pemenang

Dalam Muladharma Cup 2025, panitia mempertandingkan dua kategori, yang terdiri dari satu kategori barongsai tradisional dan satu kategori barongsai ketangkasan atau Zou Tou yang di ikuti oleh delapan tim.
Masing-masing kategori menampilkan keunikan tersendiri: mulai dari taolu bebas, halang rintang, hingga kecepatan gerak dan keseimbangan, yang menuntut kekuatan fisik, kelincahan, dan kekompakan tim.

Pertunjukan ini juga diiringi dengan musik tradisional barongsai yang khas — dentuman Tambur, tabuhan simbal, dan pukulan gong berpadu menciptakan ritme yang membakar semangat penonton. Penampilan setiap tim bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang seni ekspresi: bagaimana mereka mampu meniru gerakan seekor singa dengan penuh karakter, menghidupkan kostum seolah menjadi makhluk yang nyata dan berjiwa.

Setelah melalui penilaian ketat, berikut para pemenang Muladharma Cup 2025:

🏅 Kategori Barongsai Tradisional
🥇 Juara 1: Tim Anggrek Mekar
🥈 Juara 2: Tim Long Shi lan
🥉 Juara 3: Tim The Moon

🔥 Kategori Barongsai Ketangkasan (Zou Tou)
🥇 Juara 1: Tim Muladharma A (Tanto dan Jessen)

Para pemenang dinilai berhasil menampilkan keseimbangan antara kekuatan fisik, kreativitas gerak, serta penguasaan irama musik tradisional yang menjadi ciri khas barongsai.

Seni barongsai memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar pertunjukan hiburan. Dalam tradisi Tionghoa, barongsai melambangkan semangat keberanian, kesejahteraan, dan pengusir energi negatif. Gerakannya yang dinamis mencerminkan filosofi keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa — nilai-nilai yang juga sejalan dengan ajaran Vihara Muladharma dalam membina karakter umatnya.

Penilaian peserta pada pertandingan barongsai

“Banyak orang melihat barongsai hanya dari sisi pertunjukan. Padahal, di balik itu ada latihan fisik yang sangat disiplin, kekompakan tim, dan nilai spiritual yang kuat. Semua itu kami tanamkan sejak dini kepada para anggota muda,” tutur Suryadi.

Melalui kompetisi ini,Dragon and Lion Dance Vihara Muladharma berharap dapat membangun regenerasi barongsai di Samarinda. Generasi muda yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan tidak hanya melestarikan budaya Tionghoa, tetapi juga menjadi bagian dari komunitas olahraga yang berprestasi, sehingga seni barongsai bisa berdiri sejajar dengan cabang-cabang olahraga lain di Indonesia.

Meski hanya digelar di lingkungan internal, Muladharma Cup 2025 mendapat sambutan hangat dari warga Samarinda. Banyak masyarakat yang antusias untuk hadir menyaksikan pertandingan, sekaligus memberikan dukungan moral kepada para peserta.

Acara ini juga menjadi momentum penting bagi komunitas barongsai di Samarinda untuk menunjukkan eksistensinya di tengah perkembangan zaman yang serba modern. “Kami ingin menunjukkan bahwa tradisi bukan sesuatu yang kuno. Tradisi bisa modern, bisa berprestasi, dan tetap relevan bagi generasi muda,” ucap Suryadi menegaskan.

Ke depan, panitia berharap Muladharma Cup bisa menjadi agenda tahunan yang lebih besar. Dengan dukungan sponsor, pemerintah, serta komunitas budaya, tidak menutup kemungkinan ajang ini berkembang menjadi turnamen barongsai terbuka tingkat Kalimantan Timur.

Lebih dari sekadar kompetisi, Muladharma Cup 2025 menjadi simbol bagaimana pelestarian budaya dan pembinaan atletik dapat berjalan beriringan. Sebuah langkah kecil dari Samarinda, namun membawa makna besar bagi masa depan seni barongsai Indonesia. (AAY)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *